Selasa, 06 Oktober 2020

 

PENANGANAN MATERIAL (Material Handling )

A.     Pengertian Penanganan Material

Pengertian Material Handling (Penanganan Bahan) dan 20 Prinsip Material Handling – Dalam proses produksi, bahan baku yang diterima dari pemasok akan dipindahkan dari tempat penyimpanan bahan baku ke tempat produksi untuk diolah menjadi barang jadi (produk jadi) yang kemudian barang jadi hasil produksi tersebut akan dipindahkan lagi ke gudang penyimpanan barang jadi (Finished Goods Store). Dari Gudang barang jadi selanjutnya akan dipindahkan lagi ke distributor untuk didistribusikan ke pelanggan. Pemindahan Bahan baku maupun barang jadi tersebut harus ditangani dengan baik dan efisien sehingga proses produksi dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan yang direncanakan. Proses pemindahan bahan baku maupun barang jadi tersebut pada umumnya disebut dengan proses Material handling atau proses penanganan Bahan.

Jadi pada dasarnya, yang dimaksud dengan  Material Handling atau Penanganan Bahan adalah proses yang mencakup operasi dasar dalam pergerakan, perlindungan, penyimpanan dan pengendalian  bahan dan produk di seluruh pembuatan (manufaktur), pergudangan, distribusi, konsumsi  dan pembuangan (disposal). Proses Material Handling atau Penanganan Bahan ini sangat penting karena semua bahan dan produk harus ditangani dengan baik sehingga dapat mencapai tujuannya dengan aman dan juga untuk menjaga kondisi dan kualitas bahan-bahan yang ditangani tersebut. Sebagai suatu proses, Material Handling atau Penanganan Bahan menggabungkan berbagai peralatan manual, semi-otomatis ataupun otomatis dengan sistem-sistem yang dapat mendukung kelancaran fungsi rantai pasokan (supply chain) dan logistik.

B.     Tujuan Material Handling (Penanganan Bahan)

Berikut ini adalah tujuan Material Handling atau Penangan Bahan dalam Manajemen Operasi dan Produksi.

1.       Meminimalkan biaya-biaya Penanganan Material.

2.       Meminimalkan gangguan dan penundaan dengan menyediakan bahan yang diperlukan pada waktu yang tepat dan jumlah yang tepat juga.

3.       Meningkatkan kapasitas produktif dari fasilitas produksi dengan pemanfaatan kapasitas yang efektif dan meningkatkan produktivitas.

4.       Menjaga keamanan dalam penanganan material/bahan melalui perbaikan kerja.

5.       Pencegahan kerusakan pada material atau bahan yang ditangani.

6.       Mengurangi biaya-biaya yang berkaitan dengan Persediaan (Inventory)

C.      Peralatan-Peralatan Penanganan Bahan (Material Handling Equipments)

Pada umumnya, Peralatan penanganan bahan atau Material Handling Equipments dapat diklasifikasikan menjadi dua kategori yaitu Peralatan Jalur Tetap dan Peralatan Jalur Variabel.

·         Peralatan Jalur Tetap (Fixed Path Equipment), Peralatan Jalur Tetap atau Fixed Path Equipments adalah Peralatan yang bergerak di jalur tetap seperti Conveyor, perangkat monorail dan peralatan peluncuran.

·         Peralatan Jalur Variabel (Variable Path Equipment), Peralatan Jalur Variabel atau Variable Path Equipment Peralatan bergerak yang tidak memiliki batasan dalam arah gerak. Peralatan tersebut diantaranya seperti Truk, forklift, Crane dan traktor.

Selain digolongkan menjadi Fixed Path (Jalur Tetap) and Variable Path (Jalur Variabel), Peralatan-peralatan Penanganan Material juga dapat diklasifikasikan menjadi 3 kategori utama yaitu :




1.    Conveyor

Conveyor atau Konveyor digunakan untuk mengantarkan material atau bahan dari 2 titik tempat kerja yang tetap. Conveyor biasanya digunakan di operasional produksi yang terus-menerus atau produksi massal. Terdapat beberapa jenis conveyor yaitu conveyor roller, conveyor roda dan conveyor sabuk. Keputusan untuk menggunakan Conveyor harus dipertimbangkan dengan baik dan hati-hati karena biaya pemasangan conveyor cukup tinggi dan juga kurang fleksibel.

2.    Truk Industri (Peralatan Mobil)

Truk Industri lebih fleksibel jika dibandingkan dengan Conveyor karena dapat bergerak di antara berbagai titik dan tidak secara permenen diletakan di tempat yang tetap. Truk Industri ini cocok untuk produksi intermitten dan untuk menangani bahan dengan berbagai ukuran dan bentuk. Jenis-jenis truk industi diantaranya seperti truk industri yang didorong dengan tenaga manusia , tenaga listrik maupun tenaga mesin (dengan bahan bakar minyak).

3.    Crane dan Hoist (Derek dan Kerekan)

Crane (Derek) adalah sejenis mesin yang umumnya dilengkapi dengan tali pengangkat, tali kawat atau rantai. Crane dapat mengangkat dan menurunkan bahan secara vertikal, kemudian memindahkannya secara horizontal sehingga banyak digunakan untuk mengangkat benda berat dan memindahkannya ke tempat lain. Hoist (Kerekan) adalah alat yang digunakan untuk mengangkat dan menurunkan beban melalui drum atau roda angkat di sekitar tali atau rantai yang dibungkus. Seiring dengan perkembangannya, saat ini terdapat Hoist yang dioperasikan secara manual maupun yang dioperasikan oleh tenaga listrik. Hoist biasanya digunakan dalam ruangan (indoor) sedangkan Crane (Krane) banyak digunakan di luar ruangan (outdoor). Crane dan Hoist ini dapat digunakan di produksi yang sifatnya intermittent (putus-putus) ataupun Continue (terus-menerus).

D.     Soal latihan

1.       Apakah yang dimaksud dengan penanganan material?

2.       Peralatan apa saja yang biasanya digunakan dalam penanganan material yang melebihi kekuatan manusia pada umumnya?

3.       Gambarkanlah contoh dari crane?

4.       Apakah kelebihan dari crane?

5.       Gambarkanlah contoh dari lifting?

6.       Apakah kelebihan dari lifting?

7.       Gambarkanlah contoh dari hand stacker?

8.       Apakah kelebihan dari hand stacker?

9.       Gambarkanlah contoh dari conveyor beserta bagian-bagiannya?

10.   Apakah kelebihan dari penggunaan konveyor?

 

Daftar Pustaka

https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-material-handling-penanganan-bahan-20-prinsip-material-handling/

https://ilmumanajemenindustri.com/peralatan-penanganan-bahan-material-handling-equipments/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ELEMEN FASE F TEKNIK MESIN

ELEMEN      : Gambar Teknik Manufaktur CAPAIAN PEMBELAJARAN     : Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami aturan gambar dan tanda pe...